JAKARTA,DIASPORASATU.COM-Working Group Entrepreneurship Indonesia Diaspora Network atau IDN Global bekerjasama dengan Business Indonesia Netherlands (BINA) B.V dan FEHA International Consulting menggelar webinar bertema “Empowering SMBs With Essential Cybersecurity Hygiene” pada Jumat pertengahan September 2024.
Dilansir dari IDN Global, Webinar ini membahas mengenai langkah strategis untuk menerapkan keamanan siber.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi data pribadi kian menguat seiring dengan maraknya insiden pencurian data.
Ditegaskan, bahwa perlindungan data ini juga kian krusial khususnya bagi para pengusaha mengingat apabila terjadi kebocoran data para pengusaha ini dirugikan baik dari sisi personal dan finansial. Berkaitan dengan isu ini,
Dalam kesempatan itu, CEO dan Founder FEHA Ferry Haris mengatakan, terdapat budaya ataupun kebiasaan di masyarakat, khususnya di Asia Tenggara, yang tidak memperhatikan keamanan siber. Di antaranya banyak perusahaan yang memberikan kesempatan pada para karyawannya untuk menggunakan perangkat elektronik seperti telepon selular, komputer dan laptop milik pribadi masing-masing untuk kepentingan perusahaan.
“Karena para karyawan mengakses data perusahaan dengan menggunakan perangkat pribadi, maka otomatis data tersebut juga berpotensi untuk ikut diakses pihak tidak berwenang,” kata Ferry.
Menurut Ferrry, terdapat 3 (tiga) langkah dasar yang bisa dilakukan untuk melindungi data penting yang kita miliki. Di antaranya adalah membuat password yang rumit dan panjang, terus memperbarui dan menggunakan software yang terbaru, serta rutin melakukan pencadangan data (data back up) dan enkripsi.
Meski demikian kata dia, ada sejumlah stigma di masyarakat yang kemudian mengindahkan 3 langkah dasar di atas. Salah satu di antaranya adalah tidak perlu memperbarui software karena dinilai perangkatnya aman tidak ada kendala, serta khawatir jika update software akan membuat perangkat elektronik jadi lambat.
Dijelaskan, bahwa cybersecurity memiliki subjek yang lebih luas baik secara teknikal maupun non teknikal. Menanggapi fenomena pencurian data yang kian marak belakangan ini, Ferry mengatakan lebih tepat kiranya untuk mendefinisikan cybersecurity menjadi cyber resilient yakni cara kita menyikapi ketika data atau akun kita disadap. Karena dengan luasnya akses digital saat ini, data kita sudah pasti akan tersadap baik sadar maupun tidak sadar.
Sementara itu, Direktur Diplomasi Publik Kemenlu Ani Nigeriawati dalam sambutannya menghimbau kepada para Diaspora Entrepreneur di Belanda untuk membuka rekening bank milik pemerintah seperti BNI dan Mandiri untuk lebih mempermudah transaksi bisnis dengan rekan di Indonesia.
Selain itu, juga akan mendapatkan benefit tambahan berupa memiliki KMILN (Kartu Masyarakat Indonesia Luar Negeri) seperti dimudahkan dalam membeli properti. **
Sumber : IDN Global
Editor : Tim Diasporasatu.com.