JAKARTA-Paus Fransiskus pagi tadi terbang ke Papua Niugini. Namun, kunjungan apostolik penerus Takhta St Petrus itu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang di bumi Nusantara, secara khusus seluruh elemen Komunitas Atma Jaya, baik mahasiswa, alumni, karyawan, dosen, dan pimpinan.
“Unika Atma Jaya merupakan Indonesia mini, karena mahasiswa, alumni, dosen, pimpinan fakultas dan dan universitas terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Kehadiran Paus Fransiskus selama beberapa hari di Indonesia, membangkitkan kenangan kami akan kehadiran pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II, yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 1989. Saat itu, Paus masuk ke kampus kami, memberkati gua Maria, dan gedung perkuliahan, serta beraudiensi dengan para awam dan cendekiawan Katolik,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta, Michell Suharli, di Jakarta, Jumat, 6/9/2024.
Tak hanya membangkitkan kenangan, kehadiran Paus, ujar CEO SW Indonesia itu melanjutkan, membawa damai dan berkat atas keragaman kepada Indonesia, juga kepada Unika Atma Jaya, yang kaya karena keragaman tetapi tetap satu “tubuh”.
“Keragaman dan kerukunan adalah kekayaan terbesar yang dimiliki sebuah bangsa. Apalagi untuk sebuah organisasi, termasuk komunitas perguruan tinggi seperti Unika Atma Jaya,” ungkap Michell.
Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa Indonesia ialah negara besar, mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya, yang tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya.
“Dan jika benar kalian (Indonesia) ialah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga ialah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati. Jangan sia-siakan anugerah ini,” tutur Paus Fransiskus, dalam pidatonya di hadapan para tokoh lintas agama.
Komunitas Unika Atma Jaya turut ambil bagian dalam Misa Agung bersama Paus Fransikus di Gelora Bung Karno. Dari kampus di Semanggi, seluruh komunitas Atma Jaya berjalan kaki dan berbaur dengan umat yang juga memiliki tujuan yang sama. Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) memimpin komunitas Atma Jaya melangkah menuju lokasi Perayaan Ekaristi berlangsung. **