Pernyataan Sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, Usai Audiensi dengan Kementerian ESDM-EBTKE

Nasional286 Dilihat
banner 468x60

DIASPORASATU.COM– Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden SVD, menerima kunjungan dari sejumlah tamu utusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Audiensi berlangsung di Rumah Keuskupan Agung Ende, Sabtu (15/3/2025),10.00 hingga 11.00 WITA.

Usai melakukan audiensi, pihak Keuskupan Agung Ende menyampaikan sikap sebagaimana selama ini disampaikan langsung oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden,SVD.

banner 336x280

Berikut adalah isi pernyataan yang diterima redaksi kabardaerah.com perwakilan DKI Jakarta, Sabtu 15 Maret 2025,petang. Para imam,biarawan-biarawati,dan segenap umat Allah Keuskupan Agung Ende yang terkasi, Salam kasih persaudaraan;

Pada hari ini, Sabtu, tanggal 15, bulan Maret, tahun 2025, rumah Keuskupan kita, Keuskupan Agung Ende (KAE) mendapat kunjungan sejumlah tamu.

Perwakilan utusan Kementerian ESDM yang datang adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (ESDM-EBTKE), PT. PLN Persero Kantor Pusat Divisi Manajemen Panas Bumi.

Selain itu PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara dan Unit Pelaksana Proyek Nusra 2, Daya Mas Nage Geothermal,dan Sokoria Geothermal Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada Pemerintah Daerah Kabupaten Ende .

Dijelaskan bahwa, tujuan dari kunjungan ini adalah beraudiensi dengan Bapa Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden SVD.

Kehadiran mereka diterima oleh Bapa Uskup dan Kuria Keuskupan Agung Ende, serta beberapa imam dari komisi terkait. Audiensi ini berlangsung selama kurang lebih satu (1) jam dari pukul 10.00 hingga 11.00 WITA.

Adapun, dalam audiensi ini, para pihak saling memperkenalkan diri. Selanjutnya Bapak Sahat Simangunsong dan Bapak Yasir, wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (ESDM EBTKE) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyampaikan tujuan audiensi yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

  1. Merespons concern Bapa Uskup Agung Ende terhadap program-program pemerintah secara khusus di wilayah Flores yang berhubungan dengan proyek pembangunan geothermal.
  2. Memaparkan kondisi dan sistem kelistrikan di pulau Flores dari sejumlah pembangkit tenaga listrik yang ada.
  3. Mengharapkan adanya diskusi lanjut dari para pihak.

Merespon maksud audiensi tersebut, Bapa Uskup Agung Ende menyampaikan beberapa poin tanggapan, sekaligus menjadi penegasan atas pernyataan sikap resmi Gereja Keuskupan Agung Ende, sebagai berikut:

  1. Keuskupan Agung Ende memiliki mekanisme tersendiri dalam mengambil keputusan di Keuskupan ini. Oleh karena itu Bapa Uskup bersama Kuria Keuskupan Agung Ende dan komisi-komisi terkait akan membicarakan hal-hal yang disampaikan dalam audiensi tersebut melalui rapat tersendiri.
  2. Sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, adalah sebagaimana yang sudah disampaikan pada tanggal 6 Januari 2025, dan ditegaskan kembali melalui Surat Gembala Tahun Yubileum 2025 dan Surat Gembala Prapaskah 2025. Penolakan terhadap proyek Pembangunan geothermal,lahir dari keprihatinan akan konteks yang meliputi keuskupan ini yakni :

* Wilayah Keuskupan Agung Ende terdiri dari gunung dan bukit, serta menyisakan lahan yang terbatas untuk pemukiman dan pertanian warga.

* Dari aspek mata pencaharian, hampir delapan puluh persen (80%) umat Keuskupan Agung Ende adalah petani.

* Usaha pertanian di wilayah Keuskupan Agung Ende, sangat tergantung pada curah hujan sebab sumber air (permukaan) tanah tidaklah banyak. Pemanfaatan sumber daya air yang tidak tepat dapat berujung pada kerusakan dan kelangkaan air serta berpotensi besar menimbulkan masalah sosial di tengah umat.

* Dari aspek budaya, pertanian membentuk kebudayaan dan tradisi umat di wilayah Keuskupan Agung Ende yang terungkap antara lain melalui struktur sosial dan ritus-ritus tradisional.

Demikian pernyataan sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, agar diketahui oleh para imam, biarawan-biarawati dan segenap umat Allah yang terkasih. Keterangan tertulis terkait pernyataan sikap Gereja Keuskupan Agung Ende tersebut ditandatangani oleh Frederikus Dhedhu,Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Ende. 

 

Editor ; domi dese lewuk.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *