BEKASI- Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos di Bekasi menggelar sejumlah lomba yang masuk dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI). Rangkaian acara tersebut terdiri dari olahraga, melukis, hingga workshop.
Kepala STPL, Wahyu Dewanto mengatakan rangkaian lomba dan hari puncak perayaan HDI untuk merayakan hari kelompok disabilitas. Apalagi sentra juga dihuni para disabilitas. Meski begitu, mereka juga mengundang pelajar dari sekolah luar biasa untuk berpartisipasi.
“Yang jadi ketua pun disabilitas. Hal ini untuk menunjukkkan bahwa betul-betul sesuai dengan tema Kepemimpinan Inklusif Bagi Disabilitas,” kata Wahyu saat ditemui di STPL, Bekasi, Kamis (28/11/2024).
Wahyu menjelaskan alasan mengadakan lomba sebagai rangkaian perayaan HDI untuk mengasah sportivitas para difabel. Dalam perlombaan, peserta yang menjadi juara pastinya orang yang latihan rutin dan memiliki kemauan kuat.
“Jadi nggak ada bedanya dengan yang non disabilitas. Keberhasilan itu diraih dengan konsistensi, kerja keras. Saya lihat disabilitas punya banyak keunggulan disitu. Jadi teman-teman kita disini juga ikut lomba Paralimpic, papernas. Tidak hanya lomba olahraga, kan ada melukis, bakat kreativitas ada disitu,” ujar dia.
Ia juga memberikan ruang bagi masyarakat umum untuk menulis masukan dan harapan bagi STPL ke depannya. Ide terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah menarik dari STPL.
“Teman-teman disabilitas akan tampil di puncak acara pada 8 Desember 2024. Rencananya akan ada juga lelang karya,” kata dia.
Terkait dengan alat yang digunakan untuk perlombaan, ia menjelaskan akan digunakan alat khusus. Misalnya untuk perlombaan catur dan tenis meja, ada catur khusus dan meja khusus yang akan digunakan peserta disabilitas.
“Bentuk biduknya sama tapi bentuk caturnya ada lobangnya, supaya kalau kesenggol tak jatuh. Untuk tenis meja, bolanya ada bunyinya,” ujarnya.
Ia menilai para disabilitas harus diberikan ruang. Ia berharap para disabilitas tak dibedakan dengan yang non disabilitas. Sehingga, HDI dapat menjadi tempat untuk menyetarakan mereka.
“Dalam artian, dalam segala bidang diperhitungkan,” katanya.
Terkait hal ini, peserta lomba tenis kategori disabilitas intelektual, Edwin Suryajaya (18 dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kembar Karya Pembangunan 3 mengaku senang dan bersemangat untuk mengikuti lomba tenis meja. Apalagi selama ini ia telah rutin berlatih tenis meja lewat ekstrakurikuler di sekolahnya.
“Latihan setiap Sabtu,” kata Edwin saat ditemui sebelum perlombaan.
Lalu, peserta lomba catur kategori disabilitas netra dari Sentra Wyata Guna Bandung, Hilman Maulana (23) mengatakan sudah sejak lama ingin mengikuti lomba catur. Ia pun baru kali pertama mengikuti lomba catur.
“Biasanya main catur sama teman di sentra. Sekarang jadi ada pengalaman baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, peserta tenis meja kategori tuna netra dari SLB Patriot Bekas, Dwinoto Ajibayusetyo (21) mengatakan selalu rajin mengikuti latihan ekstrakurikuler tenis meja di sekolahnya. Ia mulai menekuni tenis meja sejak 2 tahun belakangan.
“Mau memeriahkan acara disabilitas. Harapan untuk lomba semoga bisa masuk final. Untuk hari disabilitas, semangat teman-teman disabilitas, pasti bisa,” katanya.
Untuk diketahui, STPL menggelar lomba catur, futsal, lari 100 meter, tenis meja, tolak peluru, menyanyi, dan melukis. Perlombaan ini dilaksanakan mulai 28 November hingga 5 Desember. Lalu acara puncak diadakan pada 8 Desember 2024.**